Muara Bungo – Pemilihan anggota Badan Pemusyawarahan Desa ( BPD ) Peninjau, Kecamatan Bathin ll Pelayang, Bungo ricuh. Diduga kericuhan tersebut terjadi lantaran banyak hal janggal yang dilakukan panitia pemilihan, yakni diduga tidak transparan dan terkesan nepotisme.
Suryani masyarakat Dusun Peninjau saat dikonfirmasi di lapangan mengatakan pemilihan Bpd ini diduga tidak transparan.
“Pemilihan BPD Dusun Peninjau ini tidak terbuka, kami masyarakat ingin pemilihan BPD secara terbuka,” katanya, Sabtu 16 Februari 2019.
Dikatakannya pemilihan ini terkesan nepotisme dan yang milih juga orang-orang Rio ( Kades red ).
“Semua masyarakat tidak suka cara seperti ini yang terkesan nepotisme, kami masyarakat ingin yang secara demokratis, sebagaimana dusun-dusun lain yang terbuka dan transparan dan kami saja tidak tahu berapa jumlah calon BPD tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu wakil ketua BPD Dusun Peninjau aktif juga menduga Panitia pemilihan BPD ini tidak transparan.
“Dari awal dalam pencalonan BPD ini diduga tidak transparan dan diduga juga ada dipungut biaya per kandidat, setahu kami tidak dipunggut biaya sepeserpun tapi kenapa dipungut biaya? kami bingung,” ujarnya.
Disisi lain, Ali selaku tokoh masyarakat mengecam keras kepada Pemerintahan Dusun Peninjau agar menegakan keadilan untuk Dusun Peninjau ini.
“Kami hanya ingin sistem di Dusun Peninjau ini agar menegakan yang namanya demokrasi dan jangan perbodoh-bodohkan masyarakat yang awam,” kecam Ali.
Ali juga meminta kepada instansi terkait agar turun kelapangan untuk membantu masyarakat yang tertindas oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang ada di Dusun Peninjau ini.
“Kepada instansi terkait agar turun ke Dusun Peninjau ini, bantu kami masyarakat yang tertindas ini dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” pintanya.
Hingga Berita ini diterbitkan, Panitia Pelaksana Pemilihan BPD belum bisa dikonfirmasi dengan masalah tersebut.
Reporter : M. Kodri