Ikut Program Kapolres Merangin, Mantan Pemain PETI Beralih Ternak Madu

Kapolres Merangin
Ketua kelompok tani Tanah Merah Desa Muaro Ponco Barat, Zulkifli saat memperlihatkan ternak madu kepada Kapolres Merangin. Foto : Syah

Ungkap.co.id – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Merangin semakin berkurang. Hal ini disebabkan masyarakat sudah mulai beralih profesi menjadi petani madu.

Contohnya seperti di Desa Muaro Panco Barat, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin. Sebelumnya, masyarakat bergantung hidup dengan PETI. Kini, mereka bertani madu. Alam yang telah gersang dan rusakpun saat ini kembali asri nan hijau. Pepohonan kembali hidup berdampingan menjadi inti sari makanan para lebah.

Bacaan Lainnya

Tampaknya, program Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan bertajuk Pokdarkamtibmas Madu (Mandiri Antisipatif Peduli Lungkungan) ini berhasil mengubah mindset masyarakat yang dulunya menjadi Penambang PETI kini justru berbondong-bondong ingin bertani madu.

Baca Juga : Kapolres Merangin Tanam Bibit Tanaman Produktif di Lokasi eks PETI

Ketua kelompok tani Tanah Merah Desa Muaro Ponco Barat, Zulkifli mengatakan pendapatan masyarakat di daerahnya bergantung dengan alam salah satunya PETI. Ia menyadari, dampak yang didapatkan kerusakan alam akan terjadi maka dari itu masyarakat sangat tertarik dengan solusi Polres Merangin.

“Awal-awalnya kami hanya mencoba, alhamdulillah saat ini kami bisa ternak lebah madu dan mulai melestarikan alam,” ujarnya. Senin (19/4/2021)

Pria yang dulunya mantan pemain PETI ini sangat berterima kasih kepada Kapolres Merangin yang turun langsung memberikan 10 stuk/kotak lebah madu beserta koloni lebahnya. Kini, lebah madu tersebut telah berkembang biak secara alami hingga menjadi 23 kotak koloni lebah madu.

Baca Juga : Polda Jambi Kawal 34 Alat Berat Keluar dari Lokasi PETI

“Dari bantuan kemarin, kami dapat nambah dan lebah liar juga masuk dan berkembang biak membesarkan koloninya yakni madu kelenceng/kelulut,” sebutnya.

Ia berharap ternak madu ini dapat berkembang pesat dan menarik lebah – lebah liar ikut untuk diternak. Ia memperkirakan satu stuk/kotak koloni lebah dapat menghasilkan sekitar 1 liter madu yang ditaksir harga sekitar Rp 1 juta perliter.

“Mudah-mudahan ini nanti dapat dipanen tepat waktu,” harapnya.

Baca Juga : PETI di Batu Kerbau Masih Beroperasi, Polda Jambi Diminta Turun ke Lokasi

Sementara itu, Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap mantan-mantan pemain PETI untuk beralih profesi menjadi peternak madu salah satunya masyarakat di Desa Desa Muaro Panco Barat, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.

“Mantan pemain PETI ini kami bina untuk merubah mindset yang awalnya bergantung PETI, kita upayakan untuk beternak madu,” katanya.

Kapolres melihat perkembangan ternak madu ini berkembang dengan cepat dan hasilnya cukup memuaskan. Namun, untuk panen kurang lebih diperkirakan tiga bulan lagi.

“Sesuai dengan jadwal, panen lebah madu ini sekitar 6 – 7 bulan. Ternyata, setelah diberikan beberapa koloni lebah madu kepada masyarakat, dapat menarik koloni lebah madu yang lainnya sehingga jumlahnya terus bertambah,” sebutnya.

Baca Juga : Jual Miras Online, Polresta Jambi Amankan 290 Botol Miras Berbagai Merek

Ia menyampaikan program ini nantinya akan terus dievaluasi dan akan berkoordinasi dengan Pemda setempat. Apabila ada lokasi, agar dapat dimanfaatkan untuk beternak lebah guna melestarikan kembali alam yang hijau dan hidup berdampingan menjadi sari makanan para koloni lebah tersebut.

“Akan terus kita evaluasi, nantinya ternak madu ini akan ada di setiap tandasnyadesa di Kabupaten Merangin untuk menjaga kelestarian lingkungan,” tandasnya. (Syah)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *