Ungkap.co.id – Pemerintah kabupaten Bungo, Senin (19/10/2020) genap berusia 55 tahun. Sejumlah pencapaian era kepemimpinan Bupati H Mashuri dan Wakil Bupati H Safrudin Dwi Aprianto (HAMAS-APRI) diungkap oleh Pj Bupati Bungo, Ahmad Bestari dalam pidato resmi di Gedung DPRD Bungo.
Dalam pidato resmi itu, setidaknya ada sembilan keberhasilan yang disampaikan Ahmad Berstari pada acara yang dikemas dalam bentuk syukuran tersebut.
Pertama, di bidang Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM yang merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja pembangunan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi itu Kabupaten berada pada angka 69,86. Atau urutan ke-4 kabupaten/kota Se-Provinsi Jambi.
Kedua, dari sisi pendapatan perkapita. Di usia ke 55 tahun, atau terhitung akhir 2019 pendapatan perkapita mencapai Rp52,448 juta. Jumlah itu naik dari tahun 2018 yang hanya Rp50,351 juta.
Ketiga, Indeks Gini tahun 2019 berada pada angka 0,32. Angka tersebut merupakan salah satu wujud keberhasilan Kabupaten Bungo dalam rangka mengurangi ketimpangan pendapatan. Karena angka tersebut masuk ke dalam kategori ketimpangan rendah.
Sejalan dengan kondisi tersebut, maka terjadi penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Bungo sebesar 0,18 persen sampai dengan tahun 2019.
Keempat, Kabupaten Bungo era HAMAS-APRI berhasil mengendalikan angka implasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, angka inflasi Kabupaten Bungo berada pada 2,61 persen.
Padahal tahun 2018 angka implasi sebesar 4,25 persen. Atas keberhasilan itu pula Pemkab Bungo mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai TPID nominasi terbaik dan penghargaan dari Gubernur Jambi sebagai TPID terbaik tingkat Provinsi Jambi.
Kelima, Pemerintah Kabupaten Bungo era HAMAS-APRI juga berhasil mendapatkan predikat B pada tahun 2019 atas prestasi dalam Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Itu setelah dianggap konsisten mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Keenam, dari sisi pelaporan keuangan, Pemerintah Kabupaten Bungo era HAMAS-APRI mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, tahun 2018 dan 2019.
Ketujuh, pemerintahan era HAMAS-APRI juga berhasil mensinergikan program pembangunan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten Bungo. Termasuk berhasil menjalankan program pemberdayaan dengan program Gerakan Dusun Membangun(GDM). Dampaknya, sampai saat ini terdapat 28 Dusun maju di bumi langkah serentak limbai seayun. Padahal tahun 2016 lalu hanya terdapat 1 dusun maju.
Kedelapan, di bidang pelestarian lingkungan. Melalui pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di tingkat dusun berhasil mendapat perhatian dari dunia internasional. Sehingga 5 dusun di Kecamatan Bathin III Ulu mendapat insentif sebesar Rp1 Milyar melalui skema Community Carbon. Itu merupakan bagian dari kerjasama dengan Komunitas Konservasi Indonesia(KKI) WARSI guna membangun system data base yang dikenal dengan sebutan aplikasi Potensi Ruang Mikro (PRM)atau Dusun Online. Sistem tersebut merupakan bagian dari inovasi daerah yang digunakan untuk mendukung penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat dusun.
Kesembilan, pada moment HUT Ke-55 Kabupaten Bungo juga berhasil meluncurkan (launching)aplikasi Potensi Ruang Mikro(PRM) atau Dusun Online. Saat ini baru dilakukan dalam bentuk pilot projectdi 9 dusun dalam Kecamatan Bathin III Ulu.
Pj Bupati saat pidato menyampaikan harapan dukungan dari Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia. Aplikasi ini akan digunakan untuk mendukung perencanaan pembangunan di dusun lainnya dalam Kabupaten Bungo.
“Syukuran HUT ke- 55 ini kita harapkan bisa membawa Kabupaten Bungo kearah yang lebih Maju dan Sejahtera. Kita berharap dengan bertambahnya usia Kabupaten Bungo terus tercipta sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa berupaya dan bekerja, dalam melaksanakan pembangunan guna mencapai kemajuan dan kesejahteraan,” ucap Ahmad Bestari. (Red)