Hujan Beberapa Hari Ini Adalah Jawaban Dari Doa Masyarakat Jambi

Ungkap.co.id – Dalam dua hari terakhir hujan mengguyur sebagian kawasan di Kabupaten dan Kota di Jambi selama sekitar 1-2 jam sejak Senin (26/8) kemarin.

Hujan dengan skala sedang sampai dengan lebat disertai angin dan petir yang terjadi di tengah kondisi musim kemarau panjang.

Bacaan Lainnya

Danrem 042 Gapu, Kolonel Arh Elphis Rudy menyebutkan, hujan dengan intensitas sedang dan lebat mengguyur sejumlah wilayah di Jambi ini terjadi di tengah musim kemarau sungguh menjadi berkah bagi masyarakat.

Ini semua merupakan jawaban do’a yang digelar oleh segenap komponen masyarakat diseluruh Provinsi Jambi.

“Setelah hampir 3 bulan tidak turun hujan akhirnya hujan yang dinantikan masyarakat Jambi turun juga, ini berkah dari do’a kita semua,” ujar Danrem 042 Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy yang juga Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi ini, Selasa (27/8).

Jambi merupakan daerah yang tengah dilanda kekeringan dan sangat rawan Karhutla ditengah musim kemarau yang lebih panjang tahun ini sebagai dampak dari Elnino lemah tahun ini.
Jika sumber air kering, lahan dan hutan yang kering mudah terbakar dalam skala besar karena angin kencang dan lahan semak belukar dan gambut kering.

Apalagi kalau ada yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar. Kalau kebakaran akan menyulitkan pemadaman karena sumber air kering.

Ia tetap menghimbau dan mengingatkan masyarakat dan korporasi untuk tidak coba-coba membuka lahan dengan cara membakar melalui sosialisasi, literasi dan edukasi yang gencar dilaksanakan oleh Satgasgab Karhutla Prov Jambi.

“Tolong media bantulah kami untuk mensosialisasikannya, apalagi ini masih hujan sporadis, belum musim hujan dan kemarau masih akan berlangsung sampai akhir-awal oktober 2019,” ujar Elphis.

Membakar lahan mungkin cepat dan murah, tapi akibatnya luar biasa. Mungkin menguntungkan bagi yang membakar namun lebih besar mudaratnya bagi kita semua. Kalau jadi kebakaran besar akibatnya bisa mengerikan. Jadi stop membakar lahan.

“Ingat ancaman hukumannya adalah 15 tahun dan denda 5 Milyar”. Sampai saat ini setidaknya sudah ada 10 tersangka yang ditetapkan dan beberapa lagi dalam pemeriksaan dan penyidikan oleh Polres setempat. Kita tidak main-main dalam upaya penegakan hukum. Ujarnya.

Dari pengamatan disejumlah wilayah warga maupun petugas satgas Karhutla dilapangan menyambut gembira turunnya hujan dengan turun bermandi hujan karena hujan ini sangat membantu terutama bagi Satgas yang tengah berupaya memadamkan dan mendinginkan lahan yang terbakar di tengah musim kemarau panjang ini.

Kekeringan memang melanda beberapa wilayah di daerah itu sejak beberapa bulan terakhir. Warga mengeluhkan kekurangan air bersih. Untuk mengatasi masalah ini, warga pun terpaksa membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, warga membeli air jerigen.

“Kita berharap dengan turunnya hujan ini, pemadaman bisa terbantu dan upaya pendinginan dan pembasahan dilahan gambut bisa maksimal. Semoga embung dan kanal yang kering dapat terisi air untuk buat sekat serta menjadi sumber air dan lebih penting lagi lahan gambut bisa basah lagi nantinya,” ujar Elphis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *