Hanya Era HAMAS-APRI Ngurus Paspor di Bungo

Calon Bupati Bungo Nomor 2 H Mashuri photo bersama dengan tokoh masyarakat, pemuda dan mak-mak Dusun Tebing Tinggi, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kamis (6/11). Mereka menyatakan siap memenangkan pasangan Hamas-Apri pada Pilkada 09 Desember 2020. Foto : Dok

Ungkap.co.id – Ada banyak kemudahan pelayanan masyarakat yang dibangun oleh Bupati H Mashuri dan Wakil Bupati H Safrudin Dwi Apriyanto (HAMAS-APRI). Salah satunya dibidang pembuatan paspor, yang jika sebelumnya harus ke Kota Jambi, kini bisa dibuat di Kabupaten Bungo.

Menurut Calon Bupati Nomor 2 H Mashuri, pemimpin itu harus memiliki visi yang visioner, sehingga dalam melaksanakan pembangunan memiliki pandangan dan pemikiran jauh kedepan. Dan inilah yang saat ini dilakukan.

Bacaan Lainnya

“Dulu, mau pergi ke Mekkah, ndak pegi ke luar negeri, ndak umroh, ndak ngimak anaknyo ke luar negeri, ke Malaysia dan segalonnyo, ngurus paspor ke Jambi, baphoto di jambi, ngurus paspor di Jambi. Zaman Haji Mashuri lah ngurus paspor di bungo, sebelumnyo belum ado,” tegas Mashuri di hadapan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan mak-mak di Dusun Tebing Tinggi, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kamis (6/11).

Kata Mashuri, Kantor Imigrasi dibangun di Bungo. “Sekarang mau pergi ke Mekah, ndak umroh buat paspor cukup di Bungo, kalau dulu ke Jambi. Siapo yang sudah haji pasti ngurus paspor ke Jambi. Tapi selamo Haji Mashuri ngurus paspor di Bungo kolah, apo ndak senang,” paparnya.

“Bukan orang Bungo bae, orang Sarolangun, orang Bangko, orang Tebo, orang Dhamasraya , Solok Selatan, galo-galo ke Bungo ngurus paspor kalau mau ke luar negeri,” sebut Mashuri yang disambut tepuk tangan gemuruh dari warga yang hadir.

Kalaulah semua ngadap ke Bungo kata Mashuri, Bungo akan jadi sentra. Bungolah yang paling maju dari seluruh kabupaten kota di Provinsi Jambi setelah Kota Jambi. “Kalau kito pegi ke Kota kanti, ke Bangko, Sarolangun, Tebo, kiro-kiro biso dibandingkan dak dengan Bungo, dak bisa, hebatlah kota Bungo tu, yo dak,” tanya ke warga yang hadir. “Yo” jawab warga serentak dengan suara lantang.

Kalau orang sekali-kali ke Bungo, asal ketemu dengan saya kata Mashuri, pasti mengatakan luar biaso pembangunan di Koa Bungo. Besak kotanya, ramai kotanya. “Ado pulak tibo ndak pilkada ngato dak do membangun, berartinyo dak tinggal di Bungo itu baelah. Alhamdulillah itulah tugas kito besamo. Tugas kito besamo bisuk, tanggal sembilan desember pegi ke TPS samo-samo, dapat kartu, nomor satu kito bukak, nomor duo kito coblos, lah selesai,” pintanya. “Sepakat yo lanjutkan…?” tanya Mashuri kepada yang hadir. “Sepakat “ kata warga secara bersamaan dengan suara lantang dan tepuk tangan yang gemuruh. (TMC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *