Ungkap.co.id – Pemerintah pusat resmi mengumumkan bahwa Indonesia masuk Resesi ekonomi di kuartal ke III Oktober lalu. Dimana terjadi pelambatan ekonomi nasional dan di kuartal ke III Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).
Hal ini berdampak pula dengan daerah-daerah di Indonesia, tidak terkecuali Kabupaten Bungo. Dampak resesi ini di antaranya terjadinya perlambatan ekonomi yang menyebapkan turunnya daya beli masyarakat serta terjadinya pemutusan hubungan kerja sejumlah perusahaan. Dan ini dirasakan cukup besar hingga ke daerah.
Dalam mempersiapkan Kabupaten Bungo untuk keluar dari resesi. Pasangan calon Bupati Bungo nomor urut 2, H Mashuri dan H Safrudin Dwi Apriyanto (Hamas-Apri) sudah menyiapkan program yang tepat untuk menghadapi persoalan resesi ekonomi akibat dari pandemi covid-19. Program tersebut tentunya akan menyentuh langsung ke tengah masyarakat.
Demikian disampaikan dua narasumber kampanye virtual Hafidz Hasimi tokoh entrepreneur muda Kabupaten Bungo dan Ahmad Ramadhan yang mewakili Media Center Hamas-Apri, Minggu malam (22-11-2020). Dengan tema, Resesi Ekonomi Di Tengah Pandemi, Solusi Hamas Apri Perkuat UMKM dan Buka Lapangan Kerja.
Kepada dua host dialog, Patriot Ananda dan Sindi Bella, Hafidz Hasimi mengungkapkan bahwa resesi ekonomi mengakibatkan terjadinya pemutusan hubungan kerja secara masal dimana-mana. Lalu pendapatan sebagian masyarakat secara umum juga terjadi penurunan drastis. Maka selanjutnya terjadilah penurunan daya beli, pembangunan melambat, termasuk transfer uang ke daerah juga ikut berkurang.
Sehingga katanya, efek itu ikut mempengaruhi iklim usaha di daerah termasuk Kabupaten Bungo. Sehingga yang terjadi berikutnya ekonomi masyarakat melemah dan terjadi penurunan daya beli yang luar biasa. Yang saat ini kata Hafidz Hasimi sudah dirasakan, dengan turunnya omset 50 hingga 70 persen.
Tapi tidak semua pelaku usaha katanya jatuh akibat pandemi ini. Ada yang terbukti tahan banting, bahkan semakin tumbuh. Hal itu sudah teruji sejak krisis tahun 1998 lalu.
Hamas-Apri katanya sangat menyadari hal itu. Maka Hamas-Apri kata Hafidz Hasimi sudah memiliki program dengan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi rumah tangga yaitu Usaha Kecil Menengah (UKM).
“UKM terbukti tahan banting. Inilah kelebihan Hamas-Apri. Keluar dari resesi ini ekonomi tetap tumbuh. Pak Hamas-Apri sudah menyiapkan program-program untuk itu,” ulas Hafidz.
Bahkan dia juga mengungkapkan, dorongan untuk tumbuhnya sektor usaha kecil ini sudah dilakukan Hamas-Apri sejak awal memimpin Kabupaten Bungo. Terbukti katanya awal kepemimpinan akhir 2016 lalu hanya ada 1600 UKM. Dan itu menyerap 7 hingga 8 ribu tenaga kerja. Tapi data terbaru 2019 jumlah UKM di Bungo sudah mencapai 2500 dengan menyerap tenaga kerja hingga 15.000 orang.
Sambungnya, jumlah serapan tenaga kerja juga beda. Kalau dahulu satu UKM hanya menyerap tiga sampai empat tenaga kerja. Tapi sekarang mencapai belasan hingga puluhan tenaga kerja.
“Perhatian Hamas-Apri terhadap pelaku usaha bukan hanya saat mau pilkada saja. Tapi jauh sebelumnya,” kata Hafidz yang mengungkapkan di periode kedua nanti hal itu akan lebih serius diperhatikan oleh Hamas-Apri.
Sementara Akhmad Ramadhan juga memastikan hal tersebut. Sebetulnya kata dia Hamas-Apri sudah banyak berbuat sejak awal untuk menumbuh kembangkan iklim usaha, terutama kaitan dengan UMKM di Kabupaten Bungo.
Dimulai dari pelatihan-pelatihan dan pendampingan agar pasca mengikuti pelatihan bisa berkembang menjadi pelaku UMKM.
Perhatian Hamas-Apri terhadap pertumbuhan UMKM juga di buktikan dengan menjalin MoU bersama dua lembaga pelatihan kredibel, yakni BDI Bukit Tinggi dan BDI Mendan. “Hanya di masa Hamas-Apri perhatian terhadap UMKM benar-benar di buktikan dengan nyata, bukan sekedar seremonial,” ungkap Ramadhan
Kerena kata Ramadhan, sejak awal Hamas-Apri sudah menyadari Kabupaten Bungo adalah pintu masuk dan kota persinggahan. Sebagai pintu gerbang. Maka harus siap menghadapi itu. Sehingga dorongan untuk tumbuhnya UMKM di kalangan emak-emak dan milenial diperhatikan dengan sangat serius.
“Lihat saja sekarang jalan Sultan Thaha sudah ramai dengan pedagang kaki lima. Lalu dibuka pula pusat ole-ole, pujasera dan terbaru taman Prof Sri Soedewi yang di siapkan sebagai salah satu lokasi wisata kuliner malam hari dengan nantinya akan menjadi kawasan car free nigh,” tutup Ramadhan.
Di periode keduanya nanti, Hamas-Apri telah menyiapkan program penguatan UMKM melalui akses modal usaha, dengan program modal usaha bagi emak-emak dan milenial. Program ini di yakini dapat menumbuhkan UMKM, baik di perkotaan maupun dusun-dusun dalam Kabupaten Bungo.
Akses modal usaha dari program tersebut dapat di jangkau oleh industri rumah tangga, baik industri membatik, produk makanan, produk kriya, industri kreatif, jualan emak-emak maupun milenial, baik secara konvensional maupun online shop, bahkan UMKM yang bergerak di jasa dan lain sebagainya.
Hamas-Apri akan mendorong UMKM yang ada untuk naik tingkat dan masyarakat yang ingin memiliki usaha UMKM, akan di lakukan pelatihan maupun pendampingan serta akses modal usaha.
“Ada emak-emak yang bertanya dengan saya, katanya beliau punya warung kelontong atau warung manisan, bisa tidak di bantu dari program Hamas-Apri ini. Jawabannya bisa, termasuk milenial dan emak-emak pelaku usaha online shop. Program ini adalah jawaban dari kesulitan masyarakat saat ini untuk mengakses modal usaha,” terangnya.
Akses modal usaha ini tentunya sesuai dengan kriteri UMKM nya, dan akan ada pula tingkatan nilai, mulai dari 5 juta sampai dengan 50 juta.
Pelatihan dan pendampingan akan terus di lakukan hinga ke dusun-dusun. Hamas-Apri akan membangun sinergitas yang kuat dengan pemerintah dusun untuk membantu masyarakat dalam menyiapkan UMKM-UMKM tangguh di dusun-dusun.
Sebegai salah satu dampak dari resesi nasional, perlambatan ekonomi yang mengakibatkan banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja atau PHK. Maka akan banyak angkatan kerja yang membutuhkan lowongan. Dengan memperkuat UMKM diyakini akan mampu menyerab ribuan tenaga kerja, baik angkatan kerja baru maupun yang terdampak PHK.
“Bungo ini bukan wilayah industri, memperkuat UMKM yang ada dan menciptakan UMKM baru adalah pilihan yang tepat. Selain memperkuat ekonomi rumah tangga dengan penciptaan UMKM baru ini pula akan terbuka banyak lapangan pekerjaan. Yang perlu di ketahui, 97 persen angkatan kerja nasional itu di serap oleh UMKM, bukan perusahan atau industri besar,” ucap Ramadhan. (tmc)