Ungkap.co.id, Gowa – Kolam sedalam 3 meter dengan lebar 2 meter merupakan hasil galian pembuatan jembatan yang tidak dipergunakan. Kolam galian pembuatan jembatan di belakang Perumahan Pesona Mutiara Pallanga Lingkungan Birongkaloro Kel. Tetebatu, Kec. Pallanga Kab. Gowa tersebut penuh dengan lumpur yang digunakan bocah untuk berenang.
Karena ingin berenang-renang bersama temannya, kedua anak itu pun menjadi korban dalam lobang tersebut.
Dari informasi didapat, Minggu 15 Desember 2020 kedua bocah tersebut bersama temannya mandi hujan sekitar pukul 14.30 Wita. Lalu setelah salat Azhar pukul 15.20 Wita, korban bersama rekannya saling mengajak untuk berenang di tempat galian lobang jembatan yang tidak lagi digunakan. Tempat tersebut yang tidak jauh dari jarak rumah korban.
Tidak lama berselang, rekan dari kedua korban mendahului meninggalkan lokasi untuk kembali pulang ke rumah, namun kedua korban terus berenang di sana.
Memasuki waktu Magrib, orang tua korban melakukan pencarian terhibur anaknya namun tidak ditemukan. Selanjutnya warga dan masyarakat setempat ikut membantu bersama-sama mencari korban di lokasi kolam bekas galian jembatan tersebut.
Saat pencarian dilakukan, warga melihat sandal korban yang berada di lokasi galian tersebut.
Setelah setengah jam kemudian, kedua bocah korban tersebut bisa dievakuasi. Korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan sepuluh menit kemudian korban kedua ditemukan dalam posisi berdiri dengan kepala menghadap ke bawah tertancap ke tanah. Masing-masing bocah tersebut bernama Raihan Syaputra (13) dan Yusuf Samudra (12).
“Pasca kejadian ini personil Polsek Pallangga mengamankan TKP dan membantu warga mengevakuasi korban sampai ke rumah duka,hingga saat ini korban masih di semayamkan dirumah duka,” ungkap Humas Polres Gowa.
Kemudian untuk mengungkap motif dari tenggelamnya kedua bocah tersebut, pihak kepolisian melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban agar memberikan izin untuk melakukan otopsi.
“Namun dari hasil pertemuan tersebut, pihak keluarga menolak dan menerima kejadian itu sebagai musibah,” ungkap Kapolsek Pallangga Iptu Nasruddin. (Harun Dg.Nuntung)