Dir Intelkam Polda Jambi Ajak Masyarakat Perangi Paham Radikalisme

Ungkap.co.id – Bertempat di ruang Balai Bhayangkara Siginjai Polda Jambi pelaksanakan kegiatan Ceramah Pemahaman Mengenai Radikalisme di Kalangan Masyarakat Dalam Rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke 67 berlangsung sukses, Rabu (21/08 /2019), sekira pukul 09:00 WIB.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Polda Jambi, Wakil Ketua Bhayangkari Polda Jambi, Dir Intelkam Polda Jambi Kombes Pol Drs.Lilik Apriyanto, Kasubdit Politik Dit Intelkam Polda Jambi AKBP S.Bagus Santoso.Sik.M.H, Perwakilan siswa-siswi dari SMA 3 Kota Jambi, Perwakilan siswa-siswi dari SMA Man Model Kota Jambi, Perwakilan siswa-siswi dari SMK 2 Kota Jambi, serta seluruh Perwakilan Ibu Bhayangkari Polda Jambi.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan tersebut, Ketua Bhayangkari Polda Jambi Ny.Ning Muhklis mengatakan, pada saat ini masyarakat di dunia khususnya Indonesia telah banyak yang terpapapar paham radikalisme.

“Untuk itu kita harus bersama-sama dalam memerangi paham radikalisme ini,” katanya.

Sementara itu ceramah pemahaman mengenai bahaya radikalisme disampaikan oleh Dir Intelkam Polda Jambi Kombes Pol Drs.Lilik Apriyanto.
Dalam penyampaiannya, ia mengatakan,
terkait dampak globalisasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Dampak globalisasi dalam hidup kita adalah berkembangnya kehidupan yang semakin global, kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan teknologi transportasi komunikasi dan informasi, batas antar wilayah dan negara sudah tidak terasa jauh lagi, serta hubungan intensitas seluruh manusia,” ungkapnya.

Lanjutnya, dampak globalisasi melalui teknologi ini mampu mengubah dunia yang tidak dipungkiri ada sisi positif dan negatifnya. Karena saat ini kita merasa dunia ada genggaman dan kita tidak dapat merubahnya. Dampak dari globalisasi ini pun mampu membawa bahaya radikalisme di kalangan masyarakat Indonesia dan saat ini telah banyak masyarakat kita yang telah terpapar paham Radikalisme.

“Radikalisme suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ ekstrim.
Radikalisme seringkali dikaitkan dengan agama tertentu, khususnya Islam. Hal ini dapat kita lihat dari adanya kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang melakukan teror terhadap beberapa negara di dunia dengan membawa atau menyebutkan simbol-simbol agama Islam dalam setiap aksi teror mereka,” lanjutnya.

Menurutnya, radikalisme yang saat ini menjadi sorotan sebagai sumber terorisme di tanah air adalah Radikalisme Islam. Perkembangan radikalisme di Indonesia bergerak dengan berbagai opini yang ujungnya menggantikan sistem pemerintahan dengan Khilafah, karena system pemerintahan RI tidak berkonsep hukum sesuai dengan syarat Islam ( TAGHUT).

“Dengan isu ini kelompok radikal berharap bisa memprovokasi masyarakat agar sejalan dengan paham dan pemikiran mereka,” bebernya.

Lebih jauh ia memaparkan bahwa di Provinsi Jambi ada ditemukan beberapa simbol simbol ISIS dan dan orang yang diduga telah terpapar paham radikalisme. Yakni pada tanggal 8 agustus 2014 ditemukan bendera bersimbol ISIS di komplek Gubernur Jambi. Selanjutnya pada 22 September 2014 ditemukan coretan simbol ISIS di dinding lorong KONI, lalu Pada 23 Maret 2015 di Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi ditemukan siswa SMK Jambi atas nama M.Judi Novaldi umur 18 tahun yang belajar paham radikal melalui media online.

“Kemudian pada tanggal 8 agustus 2015 yang berlokasi di Air Hangat Kabupaten Kerinci, ditemukan seorang kontraktor yang bernama Rudi Ariyanto (26) telah memposting foto dan tulisannya terkait ISIS di Facebook, paparnya. (Isy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *