Derita Kakek Slamet, Hidup Sebatang Kara Tinggal Di Gubuk Reyot

Ungkap.co.id,Riau, Rokan Hilir –  Menjalani takdir kehidupan seorang diri, Slamet Wijaya (74) hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot. Meski tinggal seorang diri, lelaki lanjut usia di Daerah Kabupaten Rokan Hilir Kecamatan Tanah Putih Desa Ujung Tanjung, Sidomakmur RT/RW,027/10 Slamat Wijaya atau sering di panggil dengan nama kakek Keper ini harus hidup di gubuk reyot.

Slamet Wijaya atau biasa dipanggil kakek Keper, tinggal seorang diri di rumah tak layak huni dan Tanah yang Di tempati juga milik tetangganya, Ia mengaku sudah berusia 74 tahun.

Pantauan Ungkap.co.id, gubuk itu sudah dalam kondisi memprihatinkan.
Dengan rumah yang ia tempati berukuran 4×4 meter dengan lantai tanah itu.

Anyaman bambu tua merupakan dinding dari gubuk tua Kakek Keper Tidak jarang, hawa dingin sering merasuki tubuh kakek tua ini di kala malam hari melalui sela-sela dinding yang sederhana.

Dilihat secara keseluruhan, rumah itu jauh dari kesan layak huni. Dinding bilik bambu sudah lapuk dan berlubang, bahkan dindingnya sudah banyak yang jebol.

Kakek Keper mengatakan, semenjak di tinggal istri dan anaknya, ia hidup sebatang kara.

Urusan perut, kakek Keper keseharianya mencari ikan keper (sebutan daerah Rokan Hilir) dan belum tentu penghasilanya bahkan bergantung pada belas kasihan dari tetangga sekitar.

“Alhamdulillah saya jalani dengan iklas,biar saya hidup dengan keadaan seperti ini serba kekurangan saya sangat bersyukur karena warga di sekitar sini perhatian”. Ungkapnya. (Honis Antoni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *