Danpos Asulait Satgas Pamtas YR 142/KJ Lakukan Koordinasi Lewat Kegiatan Anjangsana

Ungkap.co.id – Sertu Eko Susilo selaku Danpos Asulait Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 142/KJ menyambangi Kantor Desa Umak Larang, Kec. Tasifeto Timur Kab. Belu NTT.

Hal ini sampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M di Mako Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Atambua NTT (11/10/2019).

Diungkapkan Dansatgas, kegiatan ini merupakan bagian dari tugas tambahan dibidang Binter Satnonkowil, disamping tugas pokok melaksanakan pengamanan perbatasan Negara RI-RDTL dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI.

“Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Sertu Eko Susilo selaku Danpos Asulait beserta 4 personil lainnya, karena sesuai dengan SOP dalam melaksanakan suatu kegiatan di daerah penugasan, 2 orang personel disiagakan untuk melaksanakan pengamanan di sekitar lokasi kegiatan, hal ini dalam rangka menghindari sesuatu hal yang tidak kita inginkan,” ujar Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M.

Sebagaimana kita ketahui bersama, tugas Pos Asulait sebagai Satgas Pamtas adalah menjaga patok perbatasan Negara RI-RDTL, tetapi mereka juga melaksanakan Binter Satnonkowil terhadap 4 Desa binaan yaitu Desa Sadi, Desa Sarabau, Desa Bauho dan Desa Umak Larang,” imbuhnya.

Seperti kegiatan anjangsana yang dilakukan Danpos Asulait ke Desa Umak Larang, lanjut Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M, Danpos Asulait saat itu disambut oleh Bpk Natus (35) selaku sekretaris Desa Umak Larang, dikarenakan pada saat saat itu Kepala Desa tidak ada di tempat.

“Pada saat yang sama, Via telepon Dominggus selaku Kepala Desa Umak Larang menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Danpos Asulait ke kantor desa mereka, beliau juga menyampaikan permohonan maaf tidak dapat bertemu, dikarenakan saat itu dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Belu,” jelasnya.

“Terima kasih atas kunjungan bapak Danpos Asulait dan kami akan selalu berkoordinasi dengan personel Pos Asulait apabila kedepannya kami melaksanakan program kegiatan desa, agar warga masyarakat dan personel pos dapat lebih mempererat tali silaturahmi,” ucap Dominggus.

“Setiap Danpos selalu melakukan koordinasi dengan seluruh desa binaannya untuk mengetahui program kegiatan yang direncanakan pemerintahan desa, sehingga pos-pos Satgas Pamtas yang berada di sepanjang garis perbatasan NKRI dapat dilibatkan untuk mendukung rencana-rencana program pemerintah desa,” terangnya lebih lanjut.

Warga masyarakat desa binaan masih sangat menjunjung tinggi tradisi adat kebudayaan, sehingga mereka sangat kental dengan tradisi-tradisi peninggalan nenek moyang dimasa lampau dan setiap desa yang ada di wilayah timur Indonesia memiliki adat istiadat yang berbeda-beda.

Terpisah, Sertu Eko Susilo selaku Danpos Asulait menyampaikan hasil koordinasinya melalui metode anjangsana yang dilaksanakan di desa-desa.

“Hasil koordinasi pendataan yang kami lakukan melalui metode anjangsana ke desa-desa binaan kami, bahwa profesi warga masyarakat didominasi petani musiman dan apabila memasuki musim kemarau, sebagian masyarakat kami bekerja mengumpulkan batu di sungai yang mengering untuk dijual kepada mobil truk yang datang, dan ada juga warga masyarakat kita yang menjadi TKW keluar Negeri seperti Negara Malaysia,” tandasnya. (Isy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *