Ungkap.co.id – Jelang pergantian tahun baru 2020, sejumlah daging beku masih dijual tergantung di pasar Angso Duo. Meski harga yang murah, namun bisa menimbulkan bakteri pada daging beku yang dijual dengan cara digantung tersebut.
Hal ini dapat diketahui setelah adanya sidak dadakan yang dilakukan oleh Satgas Pangan Provinsi Jambi.
“Aduh kenapa kamu jual daging beku,” kata salah satu petugas pada pedagang, Sabtu (28/12/2019) pukul 07.00 WIB.
Tak banyak bicara, seorang pedagang yang menjual daging beku tersebut hanya bisa mengikuti kata petugas.
“Iya pak, biasanya dijual di dalam Freezer,” sebut pedagang itu.
Tak ingin berlama-lama, petugas memberikan peringatan keras kepada pedagang yang menjual daging beku tersebut agar tak lagi digantung.
“Lain kali jangan dijual lagi ya, kalau ketahuan lagi bakal kita sita,” tegasnya.
Hal ini dibenarkan langsung oleh Plh Sekda Provinsi Jambi, Sudirman bahwa daging beku tersebut masih dijual dengan cara digantung. Secara kesehatan, daging beku tersebut tak bisa bertahan lama jika dijual dengan cara di gantung.
“Iya, kalau digantung bisa menyebabkan timbulnya bakteri dan menimbulkan penyakit,” kata Sudirman.
Sementara itu, Ditreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Edy Faryadi mengatakan, untuk saat ini belum adanya tindakan hukum. Jika pun ada itu adalah langkah terakhir.
“Kita lebih mementingkan preemtif dan prefentifnya dulu,” kata Edy.
Diketahui, untuk saat ini harga daging beku mencapai Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram. Sementara itu untuk daging segar sendiri memiliki harga Rp 120 ribu per kilogramnya. dan masih relatif stabil. (Isy)