Ungkap.co.id – Dalam rangka memperkuat rasa cinta tanah air kepada generasi penerus bangsa, Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/KJ memberikan penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Kewar yang berada di Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
“Salah satu wujud pelaksanaan tugas Binter Satnonkowil yang dilakukan oleh personel kami di Pos Kewar adalah memberikan penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme bagi generasi muda guna meningkatkan rasa cinta tanah air, negara dan bangsa,” ungkap Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M selaku Dansatgas, Senin (24/2/2020).
Paham radikalisme adalah suatu ideologi, ide atau gagasan yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan atau ekstrim.
Ciri-ciri paham radikalisme diantaranya yaitu adanya tanggapan pada kondisi yang sedang terjadi, tanggapan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk evaluasi, penolakan, bahkan perlawanan dengan keras, melakukan upaya penolakan secara terus-menerus dan menuntut perubahan drastis yang diinginkan terjadi.
Orang-orang yang menganut paham radikalisme biasanya memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang ingin mereka jalankan. Penganut radikalisme tidak segan-segan menggunakan cara kekerasan dalam mewujudkan keinginan mereka. Penganut radikalisme juga memiliki anggapan bahwa semua pihak yang berbeda pandangan dengannya adalah bersalah.
Bahaya yang dapat ditimbulkan dari paham radikalisme bila tidak segera ditangani maka akan membuat ideologi Pancasila semakin terkikis. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat beragam dan bervariasi baik dari segi etnis, budaya, ras dan agama, sedikit saja friksi diantara faktor-faktor tersebut dapat menjadi pemantik gerakan radikalisme.
“Penyuluhan bahaya paham radikalisme kepada para pelajar bertujuan agar para generasi penerus Bangsa dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa guna menangkal paham radikalisme berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap berpegang teguh kepada Ideologi Pancasila sebagai dasar Negara,” jelas Ikhsanudin
Kegiatan pembekalan tentang dampak-dampak bahaya paham radikalisme yang dilakukan oleh personel Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ merupakan salah satu wujud kepedulian TNI terhadap para generasi muda penerus bangsa agar selalu terhindar dari perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.
Lanjutnya, kegiatan penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme tersebut dipimpin langsung oleh Serda Artison selaku Wadanpos Kewar bersama 5 orang personel lainnya serta diikuti oleh 35 orang siswa-siswi SMP Negeri Satu Atap Kewar.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir perilaku menyimpang yang sangat mungkin dilakukan oleh para pelajar sehingga akan berdampak negatif bagi diri pribadi, orang lain dan lingkungannya. Contohnya sikap intoleran terhadap keberagaman, premanisne dan tawuran pelajar,” ucapnya.
Dalam penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme tersebut, Serda Artison selaku wadanpos Kewar Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ menghimbau dan menjelaskan kepada seluruh pelajar agar selalu waspada terhadap berkembangnya paham-paham radikalisme yang dapat membahayakan stabilitas nasional serta menjadi ancaman serius untuk generasi muda Indonesia.
“Kami mengharapkan kepada para pelajar di daerah perbatasan agar dapat lebih semangat dalam belajar dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendapatkan hal-hal yang positif,” himbaunya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Satu Atap Kewar Maria Demitriana Bere (34) menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ khususnya personel Pos Kewar yang telah melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang bahaya paham radikalisme.
“Saya mewakili SMP N Satu Atap Kewar memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kegiatan yang di laksanakan bapak-bapak TNI bagi anak didik kami,” ucapnya. (Isy)