Ungkap.co.id – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru meminpin langsung Apel Kesiapan Personil dan Peralatan dalam rangka penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bertempat di Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Rabu (17/5/23).
Baca Juga : Cegah Bom, Brimob Polda Jambi Sterilisasi Gereja
Apel kesiapan personil dan peralatan turut dihadiri Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ir. H. Mawardi Yahya, Kapol Irdam II/Swj Brigjen TNI Heru Setio Paripurnawan, Kajati Sumsel Sarjono Turin Ketua DPRD Provinsi Sumsel Anita.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru dalam amanatnya menyebutkan keberhasilan penurunan titik hotspot pada tahun 2020, 2021 dan 2022 merupakan prestasi terbaik yang telah dilaksanakan oleh tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan Komandan Operasi Danrem 044/Garuda Dempo. Tentunya juga dukungan dari semua pihak baik provinsi terkait, TNI semua Matra dan Polri.
Patut disadari dan syukuri keberhasilan itu juga tentunya karena didukung oleh kondisi kemarau yang normal dan cenderung basah. Sehingga walaupun kemarau masih terdapat hujan dan atau istilah BMKG hari tanpa hujannya pendek sehingga lahan tidak sampai kering dan mudah terbakar.
“Tahun 2023 Ini musim kemarau akan ekstrem atau cenderung El Nino sehingga akan lebih kering. Tentu ini harus menjadi perhatian serius agar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tidak sampai seperti kejadian pada tahun 2015,” ujarnya.
Baca Juga : Bahas Tata Kelola Lahan dan Limbah, BP Batam Terima Kunjungan PPK Kemayoran
Peningkatan titik hotspot saat ini sudah dirasakan berdasarkan laporan dinas kehutanan. Di Sumatera Selatan sampai dengan saat ini tidak tercatat pernah terjadi 355 titik hotspot, peningkatan ini sudah terjadi mulai bulan April sebanyak 227.
“Hotspot ini lebih tinggi dari rata-rata bulan April pada tahun-tahun sebelumnya walau titik hotspot belum tentu juga terjadi kebakaran tetapi ini sudah menunjukkan indikasi adanya potensi terjadinya kebakaran hutan,” ujarnya.
Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo menyebutkan bahwa dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan perlu persiapan yang matang seperti peralatan, kemampuan personel, metode cara bertindak dan dukungan anggaran masing-masing instansi perlu disinergikan agar dapat dicapai suatu tindakan yang efektif.
Baca Juga : Jokowi Minta Pemda Rajin Cek Harga Komoditas Pangan di Pasar
“Sinergitas antara Polri, TNI, Pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam mencegah terjadinya Karhutla,” ungkapnya.
Dia juga menambahkan, semua peralatan yang didukung kemampuan taktis teknis personel yang tinggi, tidak berarti bilamana api sudah membesar.
“Sosialisasikan pencegahan terjadinya Karhutla, tingkatkan deteksi adanya api, dan padamkan sejak api masih kecil,” lanjutnya.
“Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa bekerja sendiri. na7mun perlu adanya dukungan dari semua pihak, intinya bersama kita bisa mencegah Karhutla,” Rachmad mengakhiri keterangannya. (Syah)