Catat! Tahun 2022 Provinsi Jambi Semua Desa & Kampung Tersentuh Listrik

Daryono saat diwawancarai awak media pada acara PLN Bungo peduli taman Tampoenek Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah, Senin 13 Mei 2019. ( Foto : Andika )

Ungkap.co.id – Listrik adalah kehidupan kita. Semua peralatan kehidupan sehari-hari sudah menggunakan listrik. Bahkan di era sekarang ini sepeda motor hingga mobilpun sudah menggunakan listrik sebagai penggerak rodanya dan itu pula sudah dipasarkan.

Kita patut berbangga dan bersyukur masih bisa menikmati semua peralatan rumah tangga, baik itu elektronik maupun yang lainnya menggunakan listrik. Suasana malampun seperti siang, karena diterangi oleh listrik.

Bacaan Lainnya

Tentu kita tak pernah membayangkan apa jadinya bila kita tinggal di pedesaan yang belum teraliri listrik hingga sekarang. Peralatan elektronik yang menggunakan listrik hanya tinggal mimpi belaka. Bila malam tiba terlihat gelap gulita hanya ditemani lampu minyak tanah, yang hingga sekarang keberadaan minyak tanah sudah langka dan harganya mahal pula dipasaran. Sungguh menyedihkan bukan?

Menanggapi hal tersebut, Daryono GM PLN UIB S2JB ( Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi Bengkulu ) mengatakan, tahun 2022 semua desa dan kampung di Provinsi Jambi termasuk Kabupaten Bungo sudah tersentuh atau teraliri listrik.

“Komitmen kami untuk desa di Provinsi Jambi termasuk Kabupaten Bungo tahun 2019 ini sudah teraliri listrik. Namun untuk kampung-kampung itu komitmen kita tahun 2022 ini, kampung di Provinsi Jambi termasuk Kabupaten Bungo juga sudah tersentuh listrik semuanya,” kata Daryono saat diwawancarai awak media pada acara PLN Bungo peduli taman Tampoenek Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah, Senin 13 Mei 2019.

Ia menjelaskan di Provinsi Jambi belum 100% masyarakat merasakan kehadiran listrik.

“Ya di Provinsi Jambi ini 98% desa dan kampung yang sudah teraliri listrik. Yang 2% inilah yang kita targetkan tahun 2022 sudah teraliri semuanya,” jelasnya.

Daryono pun mengakui bahwa PLN juga punya keterbatasan dalam memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan listrik ini.

“Ya kita punya keterbatasan dan kita menggunakan pihak ketiga juga dalam pemeliharaan jaringan listrik. Makanya tahun 2019 ini kita fokus desa dulu, setelah itu baru Kampung-kampung ,” aku Daryono.

Daryono juga meminta kepada masyarakat yang mempunyai pohon yang menyentuh dan melampaui kabel aliran listrik supaya dipangkas.

“Terkait pohon tersebut jelas sangat mengganggu jaringan aliran listrik. Jadi kami minta kepada masyarakat untuk dapat dipangkas pohonnya, supaya alirannya tidak terganggu, dan ini menjadi salah satu penyebab juga listrik hidup dan mati tersebut,” tutup Daryono.

Redaksi : Andika

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *