Ungkap.co.id – Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi program unggulan Semara Ratih saat berkantor di Desa Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Sabtu (9/10/21). Dalam kunjungan kerjanya, Bupati Sanjaya didampingi oleh Sekda, Asisten 2, A/anggota DPRD, Kadis Pariwisata, Perbekel Desa Tegalmengkeb dan OPD terkait.
Program Semara Ratih yang telah dilaunching sejak 1 tahun lalu, dirancang oleh Desa Tegalmengkeb sebagai solusi bagi para calon pengantin di desa yang kesulitan untuk melakukan pengurusan surat perkawinan. Nama semara ratih juga dipiih bedasarkan Sang Hyang Kama Jaya Semara Ratih sebagai pasangan dewa dewi yang erat dengan simbol cinta kasih, penuh dengan keinginan, kesetiaan dan pengorbanan.
Pentingnya akta perkawinan yang berimplikasi pada kehidupan perkawinan masyarakat, menjadi landasan pelaksanaan program samara ratih di Desa Tegalmengkeb ini. “ini merupakan program yang cerdas, dan patut untuk terus dilestarikan. Dengan program samara ratih ini maka masyarakat akan dimudahkan dalam pengurusan pernikahan, jadi tidak ada alasan ribet dalam mengurus akta nantinya,” ujarnya.
Di dalam program samara ratih, kedua calon pengantin harus melalui beberapa tahapan, pertama mereka diwajibkan memeriksakan diri terkait reproduksi kesehatan mereka. Agar kedua pengantin dinyatakan sehat secara jasmani sebelum melangsungkan acara. Setelah selesai, kemudian dilanjutkan untuk melangkah ke desa adat. Dalam forum adat ini, diberikan pemahaman dan edukasi, bagaimana caranya menjadi suami istri yang baik.
Baca Juga : Percepatan Vaksinasi, Polres Lampung Utara Datangi Warga Door to Door
Setelah selesai pada tahapan tersebut, calon pengantin akan dibawa ke Babinkamtibnas atau pihak kepolisian untuk diberikan pengarahan sehingga kedepannya tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga selama menjadi suami istri. Terakhir, mereka akan diedukasi oleh tim lingkungan hidup, yang mengarahkan kedua mempelai setelah melakukan upacara, untuk melakukan penanaman pohon di sekitar pekarangan rumah, dengan harapan kedua mempelai akan tumbuh bersama dengan yang mereka tanam.
“Filosofinya dengan pohon yang ditanam ini, nanti jika terjadi keributan dalam rumah tangga, para pengantin bisa kembali merenung di bawah pohon yang mereka tanam dan kerindangan pohon tersebut akan memberikan perlindungan dan ketenangan yang mereka butuhkan untuk berbaikan kembali,” ungkap Dewa Made Widarma, selaku perbekel desa.
Selanjutnya ia juga berharap, program unggulan ini bisa terus dilestarikan dan mampu menjadi solusi masalah yang baik dalam masyarakat, berikut pula program unggulan lainnya seperti ngaben masal yang mengedepankan semangat “menyama beraya” serta gotong royong di masyarakat Desa Tegalmengkeb. (Agung DP)