Buka GPDRR 2022 di Bali, Jokowi: Sebulan Indonesia Terjadi Gempa 500 Kali

Global Platform for Disaster Risk Reduction
Presiden Joko Widodo saat membuka The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu, 25 Mei 2022. Foto : Agung DP

Ungkap.co.id – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Rabu, 25 Mei 2022. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam upaya pengurangan risiko bencana.

“Pengurangan risiko bencana adalah investasi yang efektif untuk mencegah kerugian di masa depan. Karena itu, kami menegaskan komitmen Indonesia untuk melaksanakan Kerangka Kerja Sendai serta komitmen internasional lainnya,” katanya.

Bacaan Lainnya

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana, seperti gempa bumi disertai tsunami, letusan gunung berapi, bahkan kebakaran hutan. Namun dengan berbagai upaya, bencana tersebut dapat teratasi dan ditekan seminimal mungkin.

“Indonesia merupakan negara rawan bencana. Di tahun 2022 saja per 23 Mei telah terjadi bencana sebanyak 1.613. Rata-rata dalam sebulan terjadi 500 kali gempa, skala kecil maupun besar,” tuturnya.

Baca Juga : Polresta Denpasar Ungkap 298 Kasus Narkoba dan Tangkap 382 Pelaku

Selanjutnya, ia menyatakan kesiapannya untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana dalam upaya pengurangan risiko bencana.

“Sebagai negara rawan bencana, Indonesia mempunyai akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. Tapi, Indonesia juga ingin sangat ingin belajar dari pengalaman internasional,” ungkapnya..

Hadir dalam acara tersebut secara daring yaitu presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Hadir secara langsung yaitu Wakil Presiden Zambia W.K. Mutale Nalumango, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BNPB Suharyanto.

Hadir juga Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid, Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Jane Mohammed, Special Representative of the United Nations Secretary-General for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, dan Gubernur Bali Wayan Koster. (Agung DP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *