Berkat Sosialisasi dan Kerja Keras, Capaian BIAN di Rantau Ikil 95,2%

Capaian BIAN di Kabupaten Bungo
Petugas vaksinasi Puskesmas Rantau Ikil saat menyuntikkan vaksin kepada siswi SD di wilayah Kecamatan Jujuhan. Foto : Istimewa

Ungkap.co.id Tahun 2022 ini Kemenkes RI mencanangkan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi COVID-19.

BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan hamonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).

Termasuk di Kabupaten Bungo sendiri, Pemkab dan Dinkes terus berupaya dan bekerja keras untuk mencapai target BIAN tersebut. Seperti di Puskesmas Rantau Ikil, petugas tak kenal lelah dalam bekerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Benar saja, kekinian capaian BIAN di wilayah Puskesmas Rantau Ikil, sudah berhasil mencapai di angka 95,2%.

“Alhamdulillah kita di wilayah Kecamatan Jujuhan per hari ini sudah mencapai di angka 95,2%,” kata Kepala UPT Puskesmas Rantau Ikil, Masajaya, Minggu, 14 Agustus 2022.

“Mungkin tidak lama lagi wilayah Kecamatan Jujuhan akan mencapai 100% program BIAN,” tambahnya.

Baca Juga : Datangi Rumah Warga, Tim Satgas Ajak Segera Divaksin dan Sosialisasi Prokes

Menurut Masajaya, capaian ini merupakan buah dari kerja keras dan kerjasama semua pihak untuk bersinergi dalam menuntaskan bulan imunisasi anak nasional di wilayah Kecamatan Jujuhan.

“Kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik itu pihak dinas pendidikan atau sekolah-sekolah yang ada, maupun pihak kecamatan dan desa. Karena tanpa dukungan dan kerjasama semua pihak, maka target BIAN di wilayah Kecamatan Jujuhan sulit tercapai,” ungkapnya.

Ditanya terkait kendala di lapangan, Masajaya mengatakan bahwa itu tidak menjadi masalah yang berarti. Hal ini tergantung pada cara petugas di lapangan dan tenaga kesehatan dalam mensosialisasikan kepada masyarakat bertapa pentingnya BIAN tersebut.

“Dengan pendekatan petugas di lapangan yang humanis, alhamdulillah masyarakat mengerti bahwa BIAN itu sangat penting sekali. Jadi, para orang tua yang sadar dan mau anaknya untuk diimunisasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, sasaran pelaksanaan BIAN adalah Imunisasi Tambahan Campak Rubela diberikan untuk anak umur 9 bulan sampai dengan kurang dari 12 tahun.

“Sedangkan untuk melengkapi imunisasi Polio dan DPT – HB – Hib bagi anak umur 12 sampai dengan 59 bulan,” jelasnya.

Baca Juga : Tak Kenal Lelah, Dinkes Bungo Terus Sosialisasi Protokol Kesehatan

Ia mengungkapkan bahwa BIAN bermanfaat untuk mencegah kesakitan dan kecacatan akibat Campak, Polio, Pertusis (batuk rejan), Rubela, Difteri, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru), dan Meningitis (radang selaput otak).

Kemudian bilang Masajaya, semua vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi WHO dan izin edar dari Badan POM dan efektif untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut.

“Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius sangat jarang terjadi. Laporkan setiap keluhan yang dialami anak,” ungkapnya. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *