Ungkap.co.id – Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memutuskan mata rantai penyebarannya. Mulai dari aturan Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19, penegakkan disiplin terhadap Prokes tersebut, membatasi kegiatan masyarakat, dan program vaksinasi massal Covid-19.
Protokol kesehatan dengan mengajak warga untuk menggunakan masker, menjaga jarak aman, sering mencuci tangan dengan sabun atau hands sanitizer dan mengurangi mobiltas serta vaksinasi massal Covid-19. Selanjutnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan melakukan olahraga secara teratur. Hal ini untuk meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah diserang virus.
Tak hanya itu saja, operasi penegakkan Prokes terhadap pelanggar dengan melibatkan aparat TNI, Polri, pemerintah daerah setempat pun sudah dilakukan.
Program vaksinasi massal Covid-19 untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap serangan virus pun digencarkan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan TNI, Polri, hingga aparatur di desa setempat.
Terkait vaksinasi massal Covid-19 di bumi langkah serentak limbai seayun (Kabupaten Bungo), hingga kekinian sudah mencapai 47,8% dari sasaran vaksinasi.
Baca Juga : Curi Buah Kelapa Sawit, 2 Warga Ditangkap, Seorang Kabur dan Diserahkan ke Polisi
Hal tersebut tak terlepas dari kerja keras dan komitmen Pemkab Bungo dengan menggerakkan stakeholder terkait. Seperti mulai dari Bupati Bungo, Dinkes, Camat, hingga Rio (kepala desa) bekerjasama dengan Polres Bungo dan Kodim 0416/Bungo Tebo.
Di tingkat kecamatan, pihak Dinkes Kabupaten Bungo menggerakkan semua Puskesmas yang ada berkerjasama dengan, Camat, Polsek dan Koramil hingga desa setempat, untuk gencar melakukan sosialisasi agar warga sadar akan pentingnya vaksinasi Covid-19 tersebut.
Di Kecamatan Tanah Tumbuh misalnya, hingga kekinian pencapaian vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 69% dari sasaran vaksin 11.015 orang.
Hal ini disampaikan langsung oleh dr. Yelli Vavorini, Kepala UPT Puskesmas (Kapus) Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi pada Ju’mat, 29 Oktober 2021.
Yelli mengatakan, pencapaian vaksinasi di Kecamatan Tanah Tumbuh ini adalah berkat kerjasama dengan semua pihak, baik itu dengan pihak kecamatan, TNI, Polri, pemerintahan desa, tokoh agama, dan tokoh adat setempat.
“Kita gencar melakukan sosialisasi dengan turun kelapangan dan bersinergi pada semua pihak untuk menyadarkan masyarakat agar mau divaksin,” katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, di tingkat desa, pihaknya melibatkan bidan desa (Bides) untuk melakukan sosialisasi vaksinasi di desa masing-masing Bides tersebut bertugas.
“Di desa itu, Bides melakukan sosialisasi kepada masyarakat tempatnya bertugas dengan melibatkan aparatur pemerintahan desa setempat,” ungkapnya.
Diakuinya, memang sulit meyakinkan masyarakat untuk mengajak vaksinasi. Hal ini karena adanya kabar hoax bahwa vaksin Covid-19 tersebut tidak aman.
“Tapi Alhamdulillah berkat kesabaran dan ketekunan serta tidak pantang menyerah, akhirnya masyarakat sadar bahwa vaksin Covid-19 tersebut aman dan halal. Kita turun ke desa-desa untuk memvaksin warga. Warga pun mau dilakukan suntik vaksin Covid-19,” tuturnya.
Yelli meminta masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 agar selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.
“Percuma kita vaksinasi, jika Prokes diabaikan. Untuk itu kepada masyarakat tetap mematuhi Prokes saat beraktivitas, yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak aman sering mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir atau menggunakan hands sanitizer, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobiltas,” ajaknya.
“Kemudian bagi yang belum divaksin agar segera melakukan vaksinasi dengan menghubungi pemerintahan desa setempat terkait kapan jadwal vaksin Covid-19 itu ada,” sebutnya.
Baca Juga ::15 Peserta di Provinsi Jambi Ikuti Lomba Bhayangkara Mural Festival 2021
Sementara itu, perangkat dusun (desa) Lubuk Niur, Bahtiar mengatakan bahwa UPT Puskesmas Tanah Tumbuh saat gencar melakukan sosialisasi hingga menggelar vaksinasi di dusun-dudun dalam Kecamatan Tanah Tumbuh.
“Berkat sosialisasi dan kerjasama dengan pemerintah dusun, akhirnya capaian vaksinasi di Dusun Lubuk Niur sudah cukup tinggi dari target vaksinasi, yakni dengan jumlah penduduk 1.119, tidak wajib vaksin berjumlah 154 orang, yang wajib divaksin berjumlah 965, dan telah vaksin berjumlah 762, serta belum divaksin berjumlah 203 orang,” katanya.
Hal yang sama pula dikatakan oleh Adha, perangkat dusun Tebing Tinggi Uleh. Menurut Adha, Puskesmas Tanah Tumbuh saat gencar melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 di dusunnya.
“Tanpa dukungan dari semua pihak untuk meyakini masyarakat bahwa pentingnya vaksinasi Covid-19, maka tidak akan berhasil. Karena ini merupakan tugas kita bersama. Terima kasih pihak Puskesmas Tanah Tumbuh,” ucapnya.
Sementara itu, Tunai Harapan, Rio (kepala desa) Renah Jelmu. Menurut Tunai, masyarakat dulunya kurang berminat untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Namun berkat sosialisasi dari Puskesmas Tanah Tumbuh bekerjasama dengan pemerintahan dusun Renah Jelmu, barulah masyarakat mulai tumbuh kesadaran untuk dilakukan vaksinasi Covid-19.
“Awalnya sih, warga sini (Renah Jelmu) enggan untuk disuntik vaksin Covid-19, tapi perlahan-lahan, baru mau divaksin. Hal ini tak terlepas dari kerjasama semua pihak, termasuk dari Puskesmas Tanah Tumbuh untuk meyakinkan warga,” ungkapnya. (Dika)