Bencana Alam Ancam Bungo, Bupati Mashuri Pimpin Apel Siaga

Bencana alam di Bungo
Bupati Bungo, Mashuri, saat memimpin apel siaga gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi tahun 2022 di lapangan kantor bupati setempat pada Rabu, 16 November 2022. Foto : Istimewa

Ungkap.co.id  Bupati Bungo, Mashuri, memimpin apel siaga gelar pasukan dan peralatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi tahun 2022.

Apel gelar pasukan ini diikuti oleh unsur Forkopimda, Sekda Bungo, staf ahli Bupati, Asisten, para kepala OPD, Kabag, dan para relawan bencana di lapangan upacara kantor Bupati Bungo, Rabu, 16 November 2022.

Bacaan Lainnya

Bupati Mashuri menyampaikan bahwa menghadapi bencana dibutuhkan sikap, pemikiran, dan perilaku tangguh sehingga diharapkan timbul kesadaran. Tidak hanya pada sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku, kesiapsiagaan menjadi elemen penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana.

Baca Juga : Danrem Gapu: Penanggulangan Bencana Alam Tak Lagi Mengenal Seragam

Menurutnya, apel gelar pasukan ini dimaksudkan untuk kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam seperti banjir, longsor, angin puting beliung, dan bencana lainnya dan mempersiapkan personil maupun peralatan yang dalam kondisi siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana dan dibutuhkan.

“Siaga bencana dimulai dari diri sendiri keluarga dan komunitas. Kenali bahayanya, kurangi resikonya, tingkatkan kapasitasnya, atur strateginya dan siap untuk selamat,” katanya.

Ia memaparkan, berdasarkan peringatan dini dari BMKG Sultan Thaha Jambi per tanggal 3 November 2022 menegaskan bahwa pada bulan November dan Desember 2022 serta Januari 2023 secara umum curah hujan diperkirakan dalam kategori menengah hingga atas normal.

“Oleh karena itu perlu meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

Baca Juga : PT. Indonesia Power Bali PGU Melaksanakan Program Tanggap Bencana di NTB

Berdasarkan data kejadian bencana hidrometeorologi dari tahun ketahun cenderung menunjukkan peningkatan.

“Di mana pada tahun 2018 banjir merendam 15 dusun/kelurahan, 1.089 unit rumah, dan 5.979 jiwa terdampak. Sedangkan pada tahun 2022 banjir meningkat merendam 40 dusun/kelurahan, 7.696 unit rumah dan 31.446 jiwa terdampak,” Mashuri memungkasi. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *