Banyak Peminat, Bibit Kelapa Sawit Bersubsidi di Bungo Diserbu Warga

Muara Bungo – Pemerintah Kabupaten Bungo tahun 2019 ini menyalurkan bibit kelapa sawit bersubsidi sebanyak 45.000 batang.

“Untuk tahun ini kita menyalurkan bibit kelapa sawit bersubsidi sebanyak 45.000 batang, meningkat 10.000 dari tahun 2018, yakni berjumlah 35.000 batang,” kata Purnama Kasi Pembenihan Perkebunan dinas TPH Bun Bungo, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 12 Februari 2019.

Menurut Purnama, peningkatan ini terjadi disebabkan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi akan kebutuhan bibit kelapa sawit ini.

“Berdasarkan kesepakatan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) terkait, mengingat dan menimbang akan kebutuhan bibit kelapa sawit di Bungo Ini cukup tinggi, maka diputuskanlah segitu,” ungkapnya.

Jadi, lanjut Purnama, Dinas TPH BUN Bungo menerima bibit kelapa sawit tersebut dalam bentuk kecambah, setelah itu disemai, dirawat, dan disalurkan. Untuk kecambah bibit kelapa sawit ini tingkat kehidupannya 80%.

“Kecambah ini kan kadang-kadang ada yang busuk, terserang hama penyakit, entah itu disebabkan faktor alam, pertumbuhannya terkadang tidak bagus, mungkin faktor genetika juga. Jadi bibit yang layak disalurkan itu, kami targetkan 80% dari total bibit kelapa sawit subsidi yang ada,” lanjutnya.

Ia menjelaskan untuk tahun 2018 bibit kelapa sawit ini sudah hampir tersalurkan semua kepada masyarakat, baik itu individu maupun kelompok yang berhak menerimanya berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

“Ya sudah hampir tersalurkan semuanya, tapi memang masih ada juga sedikit bibit tersebut di lokasi pembibitan yang berada di Desa Senamat, Kecamatan Pelepat. Itu disebabkan faktor alam, curah hujan yang cukup tinggi, sehingga masyarakat individu dan kelompok masih menitipkan di pembibitan kita. Padahal kita sudah berulang kali memberitahukannya agar segera dijemput, karena kita khawatir bibit ini diserang dan dirusak oleh babi hutan di lokasi pembibitan tersebut,” jelasnya.

Dikatakannya, bibit kelapa sawit bersubsidi ini tidaklah gratis.

“Perlu diketahui masyarakat bahwa bibit kelapa sawit ini tidaklah gratis yang walaupun disubsidi oleh pemerintah. Berdasarkan Perbup yang berlaku mulai tahun 2018 kemarin, untuk satu batang bibit sawit harganya tergantung usia. yakni, untuk umur 6 bulan harganya Rp. 10.000, umur 9 bulan harganya Rp. 15.000, dan usia 12 bulan harganya Rp. 20.000,” katanya.

Sementara itu, untuk masyarakat yang tertarik bibit kelapa sawit bersubsidi ini diharuskan melengkapi persyaratannya terlebih dahulu. Adapun persyaratannya adalah surat permohonan, fotokopi KTP, KK, surat bukti kepemilikan lahan, dan no. Hp yang bisa dihubungi. Setelah semua persyaratannya selesai, antarkan ke Dinas TPH BUN Bungo.

Dinas TPH BUN Bungo akan memproses semua persyaratan tersebut dan mengecek keabsahan berkas-berkas yang diajukan, termasuk langsung survei ke lahan pengaju.

Setelah semua proses itu selesai, Dinas TPH BUN Bungo akan menentukan siapa yang layak dan tidak layak menerima bibit kelapa sawit bersubsidi tersebut.

Redaksi : Andika

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *