Ungkap.co.id – Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Jambi, Irjen Pol Firman Santyabudi dan Danrem 042/Gapu, Brigjen TNI Zulkifli merespon dan turun langsung ke Kabupaten Kerinci untuk menyelesaikan konflik antara dua warga Desa Semerap dan Desa Muak yang sempat menewaskan seorang warga dalam aksi kericuhan antar warga desa tersebut pada Senin (26/10/2020).
“Pagi ini Pak Kapolda bersama Dandrem sudah berada di Kabupaten Kerinci yang berjarak 418 Km dari Kota Jambi. Tujuannya untuk mendinginkan situasi di sana agar tidak ada kericuhan atau bentrokan susulan dari kedua warga desa yang bertikai tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, di Jambi, Selasa, (27/8/2020).
Baca Juga : Kapolda: Polda Jambi Siap Bantu Tuntaskan Konflik Lahan
Dalam imbauannya, Kapolda Jambi mengharapkan kedua warga bisa menahan diri dan percayakan kepada aparat untuk menyelesaikanya secara hukum.
“Karena kita semua bersaudara jangan sampai ada perselisihan dan jadikan Kabupaten Kerinci adalah negeri yang aman dan damai,” ungkapnya.
Juru bicara Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, saat ini situasi di sana sudah sangat kondusif dan pihak Kepolisian bersama TNI telah berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk menenangkan warga.
“Saat ini Kapolda Jambi dan Danrem 042 Gapu didampingi Wakil Bupati Kerinci, Ami Taher, Sekda Kerinci, Kapolres serta Dandim mendatangi rumah duka korban yang tewas dalam kejadian bentrok dua desa tersebut,” katanya.
Baca Juga : Terkait Konflik Berdarah di Papua, Ini Kata Orang Papua Tinggal di Bungo
Sebelumnya pada Minggu (25/10) hingga Senin (26/10) dua Desa di Kerinci, nyaris terjadi bentrok besar yang diduga diakibatkan persoalan tanah perladangan warga di dua desa tersebut, yakni Desa Semerap, Kecamatan Keliling Danau dengan Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci.
Informasi yang berhasil dihimpun, puluhan warga Desa Semerap dengan membawa senjata tajam berupa tombak dan parang sudah berada di perbatasan di Desa Muak.
Begitu juga warga Desa Muak, sudah melakukan pemblokiran jalan dengan menebang kayu besar yang melintang ditengah-tengah jalan.
Namun beruntung pihak kepolisian, TNI, dan Pemda sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan mencoba melakukan penyelesaian. Sedangkan pertikaian kedua warga desa itu dipicu atas dugaan sementara persoalan tanah perladangan di area Desa Muak. (Isy)