Ungkap.co.id – Bupati H Mashuri dan Wakil Bupati H Safrudin Dwi Aprianto (HAMAS-APRI) tak hanya peduli dengan kelestarian ikan sungai. Sejak menjabat empat tahun lalu, HAMAS-APRI juga memiliki perhatian yang sangat serius dengan budidaya ikan tawar, seperti peternak ikan kolam.
Berdasarkan data yang diperoleh, kurun empat tahun terakhir melalui Dinas Peternakan dan Perikanan(Disnakan) HAMAS-APRI sudah menyalurkan 1,7 juta bibit ikan tawar. Jumlah itu disebar di kolam-kolam petani di bumi langkah serentak limbai seayun.
Terdiri dari bibit gurami, lele, nila, patin, baung, dan lain-lain. Tak hanya bibit ikan, melalui Disnakkan juga sudah disalurkan pakan ikan. Kurun empat tahun terakhir tak kurang dari 414.779 kilogram pakan disalurkan ke peternak-peternak ikan.
Itu saja tak cukup, dari data yang diperoleh, demi membantu perekonomin peternak ikan dan peningkatan produksi. Era HAMAS-APRI juga sudah dibangun kolam-kolam dalam dan pengadaan bak wiremesh.
Setidaknya kurun empat tahun terakhir sudah dibangun 334 petak kolam dalam dan bak waremes dalam jumlah cukup banyak. Selain itu, juga terdapat kegiatan-kegiatan lain untuk mendukung peningkatan produksi dan demi mensejahterakan peternak ikan.
Juru bicara HAMAS-APRI Andas Toto menilai, dengan melihat data itu katanya menunjukkan HAMAS-APRI memiliki perhatian yang tinggi dengan peternak ikan. Sekaligus peningkatan produksi ikan di Kabupaten Bungo.
“Saya rasa kalau melihat data itu menunjukkan pak HAMAS-APRI memiliki perhatian yang serius di bidang peningkatan produksi ikan tawar. Sekaligus memiliki upaya untuk meningkatkan perekonomian peternak ikan,” kata Andas Toto.
Seperti diketahui, dari data yang diperoleh, kurun empat tahun terakhir HAMAS-APRI juga memiliki perhatian serius dengan budidaya ikan sungai. Terutama terhadap muatan lokal, Lubuk Larangan.
Empat tahun terakhir HAMAS-APRI sudah menyalurkan 500 ribu bibit ikan sungai. Bibit ikan sebanyak itu sudah disebar di 159 lubuk larangan dan laservat di bumi langkah serentak limbai seayun.
Berupa bibit ikan semah, jelawat, nilem, tembalang dan kapiat. Upaya itu membuat ikan sungai di Kabupaten Bungo terhindar dari kepunahan. Hasilnya, warga dapat dengan bebas menikmati ikan tawar di bumi langkah serentak limbai seayun.
Bahkan, lubuk larangan yang dijadikan lokasi penangkar ikan memberikan hasil yang luarbiasa. Informasi yang diperoleh, sebagian lubuk larangan hasil panennya meningkat tajam. Bahkan ada yang lebih dari 1,5 ton.(Tmc)