Setiap malam pergantian tahun baru selalu diwarnai aksi kembang api. Baik di pusat kota hingga tak ketinggalan ke pelosok desa. Kembang ini juga identik dengan pergantian tahun baru.
Namun itu berbeda dengan yang terjadi di Dusun Bontomanai, Desa Bulusuka Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Rabu dini hari (1/1/2020). Akibat bermain kembang api, lima orang pria dewasa mengalami luka yang disabet senjata tajam.
Dilansir dari Rakyatku.com, peristiwa itu berawal dari sekelompok orang merayakan malam pergantian tahun di salah satu rumah warga bernama Baharuddin.
Karena berisik, warga lainnya menegur. Meminta mereka tidak menyalakan kembang api. Selain anak-anak ketakutan, di sekitar lokasi juga ada warga yang sedang sakit.
Namun, teguran itu tak diterima dengan baik. Mereka tetap menyalakan kembang api di atas bukit, dekat rumah Baharuddin. Saat akan kembali ke rumah Baharuddin, kelompok pemuda itu dihadang dua warga, Rahman Daeng Lallo dan Samaila daeng Gassing.
Penjabat sementara Kasubbag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul mengatakan, perkelahian tak terelakkan. Kedua kubu menggunakan senjata tajam. Dua rumah ikut dirusak.
Akibat perkelahian itu, lima orang terluka. Mereka yakni Sumarlin (45). Pria yang bekerja sebagai sopir itu mengalami luka terbuka pada pergelangan tangan kiri, luka terbuka pada lengan kiri, luka terbuka pada paha kiri, dan luka terbuka pada punggung kiri.
Lalu, Samsuddin (42). Juga sopir. Dia mengalami luka terbuka pada lengan kiri. Kemudian, Sanggu (55), petani dari Dusun Pangawalakkang. Dia luka pada paha kanan.
Sementara Rahman (35) mengalami luka terbuka pada perut. Ususnya terburai. Sedangkan Samaila Daeng Gassing (30) menderita luka terbuka pada punggung.
Kelima orang tersebut dilarikan ke rumah sakit berbeda untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan intensif.
Rahman dan keluarganya dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Wahidin Soedirohusodo, Makassar. Sementara Tompo dan keluarganya dilarikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang. (Rakyatku.com)