Ungkap.co.id – Tanaman pinang (Areca catechu L.) termasuk salah satu keluarga palma dengan penyebaran yang cukup luas, tanaman ini tumbuh menyebar di daerah Pasifik, Asia sampai Afrika bagian timur (Saidi, 2016).
Tanaman pinang dapat tumbuh dan berkembang pada berbagai ekosistem lahan basah maupun lahan kering, mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
Di Indonesia terdapat 14 provinsi yang memiliki areal pertanaman pinang yang cukup luas, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat (Dirjenbun, 2013).
Baca Juga : Di Kantor Satlantas Polresta Jambi Ada Panjat Pinang dari Knalpot Racing
Benih merupakan faktor yang sangat menentukan produktivitas dan mutu pinang yang dihasilkan. penggunaan benih yang berkualitas rendah serta teknik budidaya asal – asalan dapat menyebabkan rendahnya produksi dan produktifitas pinang.
Untuk mendapatkan benih yang bermutu tinggi, maka harus memenuhi 4 syarat, yaitu mutu genetik, mutu analitik atau fisik, mutu fisiologis, dan mutu saniter (sanitary seed quality) atau mutu patologis.
Apabila keempat syarat karakteristik mutu tersebut tidak terpenuhi maka tanaman akan mengalami penurunan mutu fisik, genetik, fisiologis atau saniter, dan meningkatnya tekanan penyakit pada tanaman karena rendahnya mutu saniter. (***)