Ungkap.co.id – Perayaaan Natal 2023 merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) umat Nasrani yang menjalani masa pokok pidana di Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal.
Sebab di momen perayaan Natal 2023 ini, WBP umat Nasrani memperoleh remisi pengurangan masa pokok pidana selama menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kuala Tungkal.
Kepala Lapas Kelas IIB Kuala Tungkal I Gusti Lanang ACP mengatakan, pada perayaaan Natal 2023 sebanyak 18 Warga Binaan Pemasyarakatan Kuala Tungkal menerima remisi khusus Natal 2023.
“Remisi adalah pengurangan masa menjalani pidana yang diberikan kepada narapidana yang memenuhi syarat-syarat dalam peraturan perundang-undangan,” ungkap I Gusti Lanang ACP, Senin (25/12/23) usai menyerahkan SK Remisi.
Baca Juga : Dandim Bute dan Kapolres Bungo Tinjau Pos Pengamanan Operasi Lilin 2023
Kalapas membeberkan, remisi yang diterima 18 Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lapas Kuala Tungkal untuk besarannya beragam, mulai dari 15 hari sampai dengan 2 bulan.
“Selamat bagi warga binaan yang menerima Remisi. Ikuti setiap program pembinaan dengan baik dan semoga apa yang diberikan di sini bisa menjadi bekal kalian kelak ketika bebas,” pesannya.
“Selamat Natal 2023 dan tahun Baru 2024 untuk kita semua,” ucapnya.
Disela penyerahan SK Remisi yang dilaksanakan di Gereja Oikumene Lapas Kuala Tungkal, I Gusti Lanang ACP juga menyampaikan sambutan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Yasonna H Laoly.
Dalam sambutan yang dibacakan Kalapas tersebut Yasonna menyampaikan bertepatan dengan memperingati Natal ini, Pemerintah memberikan remisi khusus kepada 15.922 orang narapidana.
Baca Juga : Kerahkan Anjing Pelacak, Tim Gegana Sterilisasi Gereja di Kota Jambi
“Remisi Khusus I sebanyak 15.823 orang, Remisi Khusus II sebanyak 99 orang (Langsung Bebas), Pengurangan Masa Pidana I sebanyak 142 orang, Pengurangan Masa Pidana II dan dinyatakan langsung bebas sebanyak 4 orang,” bebernya.
Tidak lupa Yasonna juga mengucapkan selamat atas remisi tahun ini bagi seluruh WBP di Lapas/rumah tahanan/lembaga pembinaan khusus anak seluruh Indonesia.
“Tunjukkan sikap dan perilaku yang lebih baik lagi dalam mengikuti seluruh tahapan, proses, kegiatan program di masa yang akan datang. Khususnya WBP yang mendapatkan remisi dan sekaligus memperoleh kebebasan untuk kembali ke tengah masyarakat, keluarga dan sanak saudara,” ucapnya. (Syah)